Sterilisasi alat kesehatan merupakan salah satu prosedur wajib yang harus di lakukan di pusat – pusat pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan klinik. Hal ini tentu saja memiliki tujuan agar standar mutu dan kelayakan penggunaan alat – alat kesehatan terjamin keaman dan kenyamanannya.
Berbicara tentang sterilisasi, ada hubungannya dengan metode atau cara serta alat yang disterilkan. Pada kesempatan ini, kami mencoba untuk mengulas tentang metode atau cara sterilisasi yang dilakukan di pusat layanan kesehatan seperti rumah sakit dan klinik.
Sebagaimana telah kita ketahui, ada berbagai macam metode sterilisasai. Secara umum, sterilisasi merupakan proses menghilangkan atau memusnahkan mikro organisme yang bersifat patogen, yang menempel pada satu benda atau di dalam ruangan tertentu. Sterilisasi alat kesehatan berarti membersihkan, menghilangkan dan memusnahkan mikro organisme yang menempel pada alat – alat kesehatan.
Tujuan sterilisasi alat medis sebagaimana sudah sedikit kita kemukakan diatas, yaitu untuk menjamin keamanan dan kenyamanan semua pihak yang terkait dengan alat – alat kesehatan di rumah sakit. Baik itu dokter, perawat, serta pasien lain yang menjadi objek penggunaan alat – alat kesehatan tersebut.
Ada bebrapa metode sterilisasi alat kesehatan yang biasa dilakukan di rumah sakit dan klinik. Diantaranya adalah metode sterilisasi panas uap, panas kering, penyinaran menggunakan sinar uv dan juga metode kimiawi dengan bahan – bahan kimia tertentu.
√ Cara sterilisasi menggunakan Autoclave
Pertama, sterilisasi alat – alat kesehatan dilakukan dengan metode panas uap. Metode ini juga disebut dengan metode sterilisasi basah. Metode sterilisasi ini dilakukan dengan menggunakan alat yang dikenal dengan istilah Autoclave. Yaitu sebuah alat sterilisasi yang menggabungkan uap panas dan tinggi tekanan.
Pertama alat – alat kesehatan dicuci dari kotoran organik yang menempel dengan menggunakan air dan zat pencuci. Kemudian setelah itu diletakkan pada saringan yang terdapat di dalam autoclave sedangkan autoclave telah di isi air terlebih dahulu. Air tidak boleh melebihi batas agar tidak mengenai alat – alat medis yang ada diatasnya.
Proses sterilisasi dilakukan hingga air mendidih dengan suhu sekitar 100 °C, hingga tekanan 15 lb temperature akan naik hingga 121 °C. Dengan metode ini, mikro organisme dapat dimusnahkan dalam waktu 10 menit hingga 30 menit. Untuk menanggulangi kemungkinan adanya spora mikro organisme yang dapat bertahan dalam waktu lebih dari itu, biasanya ditambahkan (Na2 CO3).
√ Sterilisasi Alat Kesehatan dengan metode Panas Kering
Selain metode panas uap, sterilisasi alat – alat medis juga bisa dilakukan dengan menggunakan metode panas kering. Cara sterilisasi ini dilakukan dengan menggunakan Dry Heat Sterilizer, atau biasa kita sebut dengan istilah sterilisator kering. Alat ini bekerja dengan radiasi panas yang dihasilkan dari inframerah suhu tinggi.
Namun, di dalam alat ini masih terdapat udara. Sebagaimana kita ketahui, udara merupakan media penghantar panas yang kurang baik sehingga dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk mensterilkan alat – alat kesehatan dengan metode ini. Butuh waktu 45 menit hingga 1 jam dengan suhu antara 160 °C hingga 180 °C.
Adapun alat – alat yang bisa disterilkan dengan menggunakan metode ini secara rutin seperti peralatan dari kaca. Contohnya tabung reaksi, pipet, gelas ukur dan sejenisnya. Namun satu hal yang perlu diperhatikan dalam metode ini, yaitu bahwa panas kering dapat mempengaruhi ketajaman. Sehingga alat – alat seperti gunting, jarum dan sejenisnya tidak disarankan menggunakan metode tersebut.
Disamping metode sterilisasi alat medis yang sudah kita ulas secara singkat diatas. Ada satu metode yang dilakukan di rumah sakit dan klinik namun tidak dilakukan pada alat – alat medis, melainkan pada ruangan tertentu. Hal ini sudah kita bahas di kesempatan yang lain secara khusus tentang cara sterilisasi ruangan rumah sakit menggunakan radiasi sinar UV. Sekian, semoga bermanfaat.
Baca juga : Prosedur Sterilisasai Ruang Operasi