Audiometer, sekilas seperti alat ukur. Memang benar adanya, namun lebih dari sekedar alat ukur. Audiometer adalah alat yang digunakan untuk melakukan tes gangguan pendengaran pada seseorang guna menentukan apakah seseorang tersebut menderita gangguan pendengaran atau tidak. Berikut akan dibahas lebih lengkap mengenai audiometer dan tes gangguan pendengaran.
Manusia merupakan makhluk yang cukup kompleks dan lengkap, kita dibekali dengan Panca Indera yang memiliki fungsi masing – masing. Contohnya telinga. Kita bisa mendengar berbagai macam bunyi yang berbeda dari sumber bunyi karena kita memiliki telinga. Namun demikian, ketajaman pendengaran kita bisa berkurang atau bahkan hilang karena beberapa faktor.
Salah satu faktor yang menyebabkan gangguan pada pendengaran adalah terpapar kebisingan secara terus menerus. Hal ini telah diteliti di Singapura sejak tahun 1975 oleh Proffesor Phoan Way On. Dia memaparkan bahwa kebisaingan bertambah setiap tahun sebesar 1 dB di negara Amerika. Oleh karena itu, pemeriksaan gangguan pendengaran perlu dilakukan.
Indikasi Uji Audiometri
Tidak pada semua orang perlu dilakukan uji gangguan pendengaran. Seperti yang sudah kita utarakan diatas. Salah satu contohnya adalah orang dengan paparan kebisingan dalam waktu lama. Berikut indikasi lainnya :
- Terdapat riwayat trauma
- Dirasa terdapat penurunan kualitas pendengaran
- Tinitus (telinga berdenging)
- Riwayat dalam keluarga
- Telinga berair (keluar cairan dari telinga)
Ada beberapa jenis gangguan pendengaran yang umum diderita manusia. Salah satu tes atau uji gangguan pendengaran yaitu dengan menggunakan Audiometri. Audiometri adalah satu serangkaian pemeriksaan yang berfungsi untuk menentukan jenis, derajat dan juga lokasi gangguan pendengaran. Tes Audiometeri dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut Audiometer.
Pengertian Audiometer
Telah sedikit disinggung di bagian awal tentang apa itu Audiometer. Secara bebas Audiometer didefinisikan sebagai alat elektronik (elektromedik) pembangkit audio (bunyi) untuk mengukur dan menganalisa gangguan pendengaran pada manusia baik jenisnya, derajatnya dan juga lokasi gangguan berasal. Auidometer dapat menghasilkan bunyi dengan frekuensi dan intensitas yang dapat diatur.
Prosedur Pemeriksaan Audiometri
Pemeriksaan gangguan pendengaran dengan alat Audiometer sebaikanya dilakukan di dalam ruangan kedap suara. Yaitu satu ruang khusus yang telah dilengkapi dengan peredam suara sehingga tidak ada suara dari luar yang dimungkinkan dapat menganggu proses pemeriksaan.
Berikut ini contoh prosedur pemeriksaan gangguan pendengaran dengan alat Auidometer.
- Persiapan alat dan ruangan. Bila tidak ada ruang kedap suara bisa dilakukan di ruangan yang sunyi dan tidak ada gangguan bising dari luar.
- Beritahu pasien bahwa ia akan menjalani pemeriksaan audiometri, dia akan mendengar beberapa sudara dari teling kanan dan kiri. Jika mendengar dari telinga kanan maka acungkan jari atau beri tanda.
- Persiapkan alat dengan baik, kenakan earphone pada pasien dengan benar dan rapat
- Peneriksaan dimulai dari frekuensi paling rendah dan intensitas paling rendah, dimulai dari telinga kanan
- Catat hasilnya pada Audiogram yaitu sebuah kertas Grafik hubungan antara Frekuensi dan Intensitas suara yang didengar
- Dari grafik tersebut diperoleh nilai – nilai (skor) dan dapat digunakan untuk menginterpretasikan hasil tes
- Simpulan dan rekomendasi penanganan selanjutnya