Bayi prematur merupakan kondisi dimana bayi terlahir lebih awal dari kelahiran normal yakni sekitar 3 minggu atau lebih. Bayi yang lahir normal umumnya memerlukan waktu 40 minggu, sedangkan bayi yang terlahir prematur akan lahir pada minggu ke 37 atau sebelumnya. Kondisi bayi prematur ini sangat umum terjadi terutama pada negara berkembang dengan tingkat kesehatan ibu yang cukup rendah.
Bayi yang terlahir prematur sangat membutuhkan pertolongan dan tenaga medis agar dapat bertahan hidup. Pada masa-masa akhir kehamilan merupakan masa penting untuk janin dalam proses pertumbuhan khususnya perkembangan otak dan paru-paru. Bayi yang terlahir prematur memiliki risiko penyakit jangka panjang dan cacat fisik selama masa pertumbuhannya menjadi dewasa.
Penyebab Serta Faktor Bayi Terlahir Prematur
Ada banyak faktor yang menyebabkan bayi terlahir prematur. Pada kasus umumnya, bayi terlahir prematur terjadi tanpa diketahui secara pasti penyebabnya. Namun ada pula penyebab yang terjadi karena faktor medis yang dapat dijelaskan seperti misalnya ketuban sang ibu pecah sebelum waktunya, hipertensi ibu selama masa kehamilan, pendarahan pada kehamilan, serta lemahnya rahim sang ibu.
1. Pola Hidup Ibu yang Tidak Sehat
Penyebab bayi prematur umumnya dipengaruhi oleh tingkat kesehatan dan pola hidup sang ibu. Jika Anda sering merokok baik sebelum masa kehamilan maupun ketika hamil, maka akan akan berpotensi bayi Anda nantinya akan terlahir prematur. Berat badan ibu juga berpengaruh terhadap bayi terlahir prematur. Misalnya kelebihan atau kekurangan berat badan ibu sebelum hamil.
Selain itu, ibu yang kerap mengkonsumsi alkohol dan menggunakan obat-obatan berbahaya seperti narkoba memicu bayi terlahir prematur. Sebaiknya bagi calon ibu yang ingin memiliki buah hati terlahir normal disarankan untuk berhenti mengkonsumsi alkohol atau obat-obatan berbahaya lainnya setidaknya 2 sampai 3 tahun sebelum kehamilan untuk mengurangi risiko bayi terlahir prematur.
2. Persiapan Kehamilan yang Tidak Matang
Kebanyakan kasus kehamilan yang terjadi tidak disengaja. Bahkan ada beberapa orang tua yang menyadari kehamilan setelah kandungan berusia lebih dari 4 minggu. Kondisi tersebut menyebabkan sang ibu tidak memiliki persiapan serta tidak memperhatikan nutrisi dan asupan selama masa minggu pertama kehamilan. Nutrisi dan pola hidup yang buruk di awal kehamilan berpotensi bayi terlahir prematur.
Tidak hanya nutrisi sang ibu yang harus dipenuhi, tetapi juga janin yang berada dalam kandungan. Pada minggu pertama kehamilan, janin sangat lemah dan membutuhkan nutrisi yang maksimal. Sang ibu juga harus rutin memeriksakan kandungan dan konsultasi kepada dokter kandungan terkait kesehatan ibu dan janin.
3. Gangguan Kesehatan Pada Ibu
Ibu yang mengalami gangguan kesehatan semasa kehamilan seperti tekanan darah tinggi atau diabetes memiliki potensi bayi yang dikandung nantinya terlahir prematur. Terlebih lagi jika sang ibu memiliki masalah kesehatan pada rahim, plasenta, serviks, infeksi sistem reproduksi dan infeksi cairan ketuban. Faktor terjadinya kelahiran dini atau prematur juga disebabkan oleh :
- Kondisi ibu yang stres ketika masa kehamilan.
- Jeda kehamilan antara anak sebelumnya dan bayi yang sedang dikandung sangat singkat sehingga rahim belum berfungsi secara optimal.
- Mengandung bayi kembar.
- Memiliki riwayat pernah melahirkan prematur, pernah melakukan aborsi, dan pernah keguguran.
- Kehamilan di luar rahim atau kehamilan vitro fertilization.
Penanganan Terbaik dan Peralatan Perawatan Bayi Terlahir Prematur
Bayi yang terlahir prematur harus segera ditangani oleh tenaga medis dan peralatan yang memadai agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan pada si bayi. Pada masa-masa perawatan dan penanganan bayi prematur, haruslah benar-benar optimal sampai seluruh organ bayi bisa bekerja secara normal khususnya paru-paru bayi. Perawatan bayi prematur juga harus diperhatikan mengingat kondisi bayi.
Ada dua metode penanganan yang dapat dilakukan pada bayi terlahir prematur.
Penanganan tersebut terdiri dari penanganan pra kelahiran dan paska kelahiran. Penanganan pra kelahiran dilakukan dengan memberikan obat-obatan pada ibu yang mengalami kontraksi lebih awal saat hendak melahirkan. Pemberian obat dilakukan untuk menghentikan kontraksi dan mencegah kelahiran.
Namun apabila upaya pencegahan bayi terlahir prematur dengan obat-obatan tersebut dilakuan namun kelahiran tetap terjadi, maka penangan medis dapat dilakukan dengan lebih khusus dan maksimal seperti perawatan khusus pada ruang NICU selama jangka waktu tergantung pada tingkat kesehatan si bayi. Cara mengurus bayi prematur dengan benar meliputi :
- Bayi yang terlahir prematur harus dimasukkan ke dalam inkubator. Inkubator merupakan peralatan yang wajib digunakan untuk menangani bayi prematur. Peranan inkubator untuk bayi prematur adalah untuk menjaga suhu tubuh bayi tetap normal mengingat bayi yang terlahir prematur memiliki suhu tubuh lebih dingin dari suhu normal kelahiran bayi normal pada umumnya.
- Perlengkapan bayi prematur selanjutnya yakni alat sensor tubuh. Pemasangan sensor tubuh tersebut berperan dalam memonitor sistem pernapasan, tekanan darah, detak jantung, suhu tubuh, serta keaktifan motorik pada bayi.
- Selang intravena berfungsi sebagai penyalur ASI dari ibu ke bayi. Selama masa inkubator, nutrisi bayi harus terpenuhi. Nutrisi dan asupan selain didapat dari cairan medis dan obat-obatan juga dari ASI sang ibu. Selang intravena dimasukkan melalui hidung si bayi. Hal tersebut dikarenakan bayi yang terlahir prematur akan susah dalam menelan ASI ibu.
- Terapi sinar biru atau fototerapi. Bayi yang terlahir prematur akan sangat rentan mengalami penyakit bayi kuning atau masalah pada kadar bilirubin dalam tubuh sehingga memerlukan penanganan ekstra seperti pemberian sinar biru atau terapi dengan lampu fototerapi untuk mengurangi kadar bilirubin tersebut.
- Transfusi darah bisa saja dilakukan bila volume darah bayi mengalami masalah. Bayi yang terlahir prematur akan kesulitan dalam membentuk sel darah merah dalam tubuhnya sehingga satu-satunya cara agar bayi bisa bertahan adalah dengan memberikan transfusi darah. Dengan normalnya volume darah pada bayi juga akan berujung pada normalnya kerja organ tubuh terutama hati.
- Pemeriksaan ekokardiogram dilakukan untuk memeriksa kondisi jantung bayi. Pemeriksaan ini menggunakan gelombang suara. Apabila suara detak jantung bayi tidak normal, maka diperlukan perawatan lebih untuk menghindari komplikasi lanjutan.
- Pemeriksaan USG. Pemeriksaan ini dilakukan guna mengecek dan mencegah adanya kemungkinan terjadi pendarahan di otak, hati, maupun ginjal bayi. Bayi yang terlahir prematur memiliki tingkat ketahanan organ yang sangat lemah dan rentan sehingga pencegahan kerusakan lebih parah terus dilakukan dengan cara memonitor organ-organ bayi yang sangat sensitif tersebut.
- Pemeriksaan mata dilakukan untuk mengetahui apakah bayi memiliki gangguan pada retina mata yang kemudian dapat menyebabkan masalah penglihatan pada bayi. Hal ini dilakukan agar bayi nantinya dalam pertumbuhannya menjadi dewasa tidak mengalami kecacatan pada mata seperti buta dan sebagainya.
- Pemberian obat-obatan dilakuan sebagai perawatan tambahan untuk membantu organ tubuh bayi dapat bekerja secara maksimal dan optimal.
- Operasi sebagai penangananan lanjutan yang dilakukan jika bayi yang sudah melalui tahap perawatan yang telah disebutkan diatas masih saja mengalami komplikasi tertentu.
Nah itulah tadi seklumit mengenai beberapa hal tentang Bayi Prematur yang perlu diketahui. Mulai dari kemungkinan penyebab bayi pematur, serta proses perawatannya hingga dikatakan sebagai bayi yang cukup umur dan dipindahkan ke kamar rawat inao biasa. Sekian, semoga bermanfaat !